Pemirsa..
pe-pe mi-mir
sa-sa..
Terima kasih atas
perhatiannya.
Dodol Makanodol The
Series kembali lagi menyapa Anda.
Ini adalah sebuah
cerpen bersambung yang ringan, lucu, dan menghibur.
Tak usah basa-basi.
Selamat menikmati.
*Nania
“Nania.. Ayo
cepet.. “ Sahut ibunya dari dalam mobil.
“Iya ma.. “ Si
gadis yang ternyata bernama Nania itu melemparkan senyum sekali lagi lalu
segera menaiki mobil.
Sekali lagi Dodol
cengar-cengir sendiri.
Nania. Nama yang
indah. Sebuah kata yang paling indah yang pernah didengar oleh Dodol. Sebuah
judul lagu yang mengisi seluruh hari-hari dalam hidup Dodol. Stereotype yang
mengacu pada sesosok makhluk indah. Dunia serasa berhenti sejenak.
“Bang.. Ngapain
disini?” Sahut Mini dari belakang.
“Huahahaha.. “
Senyum Dodol tambah lebar melihat muka Mini kaya badut ancol.
“Ih, Abang nih..
Mini kan dandan supaya cantik. Kok malah diketawain sih? Huh!” Mini sewot.
“Itu bedak ato
dempul? Haha.. Kalo nyoba make up tuh ga usah tebel-tebel kali.. “ Dodol makin
terpingkal.
“Eh biarin..
Gini-gini kan banyak yang naksir Mini Bang.” Mini membela diri.
“Bang, jangan lupa
besok malem anterin Mini ya. Mo ketemuan ma Mono di lapangan. Mo liat layar
tancep.” Mini beralih topik sambil berjalan pulang.
“Kenapa ga si Mono
aja yg jemput lu. Cowo kok ga modal.. “ Dodol jadi sewot.
“Abang kan udah
janji.. Lagian Mini ogah ah dijemput pake motor bututnya Mono.. “ Mini manyun.
“Motornya Mono tuh
kalo jalan ributnya setengah mati. Knalpotnya bisa buat ngasepin rumah. Belum
lagi kalo mogok, pasti jadi gerobak dorong deh.. “ Muka Mini makin manyun.
“Kan romantis tuh
dorong motor berdua.. Hehe.. “ Dodol menggoda.
DUAKK!! Kaki Dodol
jadi sasaran tendangan maut Mini. Kontan aja Dodol lompat-lompat kaya kelinci.
“Romantis dari
Hongkong?!” Mini ngamuk. Memang Dodol tidak tahu apa yang namanya romantisme.
Tetapi satu hal yang dia tahu, yaitu hari itu terlihat cerah. Secerah hati
Dodol yang berbunga.
*Layar Tancap
Sabtu itu hari
kencan nasional bagi sebagian besar muda-mudi jaman sekarang. Yang punya
pasangan ya keluar dengan pasangannya. Bagi yang jomblo ya keluar dengan
temennya, cari cewe yang bisa nerima rayuan gombal mereka.
No offense ya.
Senjata utama para jombloers adalah rayuan. Dan harusnya kalian para jombloers
berbangga dengan itu. Cowo tanpa rayuan ibarat cowo tanpa Mr.P, alias ga punya
nyali.
Para muda-mudi ini
biasanya pergi ke tempat-tempat yang nyaman buat menghabiskan waktu bersama.
Bisa di cafe, bioskop, mall, atau tempat lain yang asik buat hang out. Ga
termasuk pos ronda.
Dan kali ini Mini
memilih pergi ke lapangan desa. Ada layar tancap disana. Dan tentunya juga
karena ada Mono. Mono adalah sesosok pemuda desa biasa. Anak pemilik bengkel
sepeda. Berkulit hitam. Wajahnya pas-pasan. Pas banget kalo ditaruh di asbak.
Dia juga selalu kreatif, kere dan aktif. Tapi Mono baik hati, apalagi kepada
Mini. Apapun dilakuin buat mendapatkan hati Mini.
Layar tancap kali
ini diadakan untuk memeriahkan panen raya di desa Dodol. Masyarakat datang
berbondong-bondong ke lapangan desa. Antusiasme yang tinggi dikarenakan acara
seperti ini hanya berlangsung pada saat panen raya saja atau sekitar satu tahun
sekali. Filmnya Trio Warkop alias Dono, Kasino, Indro yang selalu mengundang
tawa meskipun orang-orang sudah menontonnya berkali-kali. Tapi yang terpenting
bukan filmnya, tetapi adalah rasa kebersamaan dan rasa syukur kepada Tuhan
untuk semua nikmat yang telah diberikan.
Mini dan Dodol
sudah berada di sini. Mereka sampai lebih dulu sebelum Mono.
Dodol ga abis
pikir, kenapa dia harus jadi satpam lantaran adiknya pacaran. Mungkin Mini
ingin kakaknya nepukin nyamuk yang bisa ganggu asiknya pacaran. Atau jadi
tukang anter makanan saat mereka lapar.
“Bang, Mini mo ke
toilet dulu ya.. Kalo Mono dateng suruh tunggu aja bentar. Nitip tas Mini ya..
” Sahut Mini sambil nyodorin tas tangannya.
Kini Dodol merasa
jadi tukang penitipan tas.
“Bang, udah lama
nyampe sini? Hmm.. Abang cocok pake tas itu.. Hehe.. “ Mono nyengir.
“Heh, monyong!”
Dodol menyalak. Mono memegangi bibirnya.
“Ini tas Mini tau!
Lu ndiri ngapain pake kacamata item? Kenapa ga sekalian pake tongkat aja?”
Dodol murka.
“Biar keren nih
Bang. Gaya masa kini. Mana Mini?” Sahut Mono asal sambil benerin kacamatanya.
“Ke toilet. Mungkin
udah muntah duluan sebelum ketemu muka lu. Nih pegang!” Dodol nyodorin tasnya
Mini.
Tak lama kemudian
Mini nongol.
“Hey Mono.. Duduk
di depan sono yuk.. “ Sahut Mini yang langsung ngajak Mono nonton di urutan
depan.
Film diputar. Semua
khusuk mengikuti jalannya film sampai selesai.
Acara malam itu pun
sukses. Tapi tidak bagi Dodol. Selama pemutaran film dia teringat akan Nania.
Wanita pujaan hatinya. Dodol yakin suatu saat nanti kan mendapatkan hati Nania.
Dan akan membuat Nania merasa beruntung mendapatkan Dodol.
*Jahil Setengah Mampus
Dodol kebagian
tugas belanja bulanan dari Emak. Dodol sendiri sebenarnya tidak suka belanja.
Mendingan ngepel atau cuci baju. Menurut Dodol, belanja itu pekerjaan wanita.
Dan itu tidak mendukung pengembangan dirinya sebagai cowo tulen. Tapi Dodol
tetap melakukannya dengan ancaman tidak makan selama sebulan.
Mall ABC adalah
mall terdekat dari rumah Dodol yang di dalamnya terdapat supermarket. Mall ini
tidak terlalu besar dibandingkan dengan Mall lain di ibukota. Dodol pikir tak
ada salahnya belanja disini, sekalian cuci mata.
Setelah capek
belanja-belanji, Dodol pun berniat untuk rehat untuk minum softdrink. Ternyata
di Mall ini ada event lomba menggambar dan menyanyi. Bukan, bukan menggambar
sambil menyanyi, apalagi menggambar sambil kayang. Dodol pun tertarik. Bukan
jadi peserta, Dodol cuma bisa gambar bebek nungging. Tapi untuk melihat bakat
anak-anak ini. Siapa tahu ada yang bisa menggantikan Basuki Abdullah atau
Affandi kelak saat dewasa.
Dan benar saja, ada
salah satu anak yang menggambar dengan antusias. Si adik yang memakai kaos
bergambar spongebob ini sibuk menggambar dan kelihatan sangat terampil. Dodol
pun penasaran dan mendekatinya.
“Sapinya bagus dik.
Pinter gambarnya..” Sapa Dodol.
Si adik manyun sambil
teriak “Ini kucing Om!”
Dodol kaget “Kok
ada tanduknya?”
“Itu kupingnya tau!
Sono jauhan! Ganggu aja nih si Om!” Si adik sewot.
“Am-Om.. Emang gue
setua itu apa? Dasar tuyul!” Dodol ngoceh sendiri sambil meninggalkan si adik.
“Hai.. “ Dodol
disapa di dalam kerumunan.Dodol pun keluar dari kerumunan dan mencari siapa
yang menyapanya.
“Kamu disini?” Dari
belakang suara itu berasal. Dodol menengok.
“Na.. Nania.” Dodol
sumringah kaya menang lotere.
“Kalo ga salah
namamu Dolly ya?” Nania mencoba mengingat kenangan buruknya di bis.
“Dodol.. Atau
Kevin. Hehe..” Dodol mengoreksi namanya.
“Ngapain kamu
disini?” Tanya Nania.
Dodol lalu
menunjukkan belanjaannya ke Nania.
“Oh, ngangkatin
belanjaan orang. So, ngapain mampir sini? Ntar dimarahin ma majikanmu lho.”
Nania asal ngomong.
“Bukan, ini
kebetulan dapet tugas belanja dari Emak. Nania ngapain disini?” Dodol mencoba
memperbaiki image-nya.
“Nganterin adikku
ikut lomba menggambar.” Jawab Nania.“Wah, adik Nania pasti pinter deh..” Dodol
langsung memuji.
“Kalian udah ketemu
kan tadi? Tuh, adikku yang pake kaos gambar spongebob. Dimas namanya.” Nania
menunjuk si adik bawel itu.
“Amit-amit..
Adiknya kaya tuyul, kakaknya kaya malaikat.” Seloroh Dodol dalam hati. Dodol
hanya tersenyum ke Nania.
Lalu Dodol dan
Nania menunggui Dimas sampai lomba selesai.
Dimas adalah contoh
anak yang jahil dan nakal banget. Tipikal anak pemeran utama film Home Alone.
Salah satu bukti kenakalannya adalah pada saat pengumuman pemenang. Dimas
menang juara tiga. Pada saat sesi foto dia menginjak kaki juri. Sehingga Pak
juri terfoto dengan mengangkat kakinya. Dimas senang. Nania geleng-geleng.
Dodol shock. Songong ni bocah.
Satu lagi bukti
kenakalannya. Pada saat mereka tengah melewati eskalator untuk turun, Dimas
merebut belanjaan Dodol dan melemparkannya ke eskalator sebelah yang notabene
berlawanan arah. Kontan Dodol panik. Mana disitu padat pengunjung sehingga
susah untuk menerobos kerumunan orang di eskalator. Dodol berusaha naik lagi.
Dimas segera berlari menuju mobil. Sementara Nania mengikutinya dari belakang.
“Maaf ya.. Lain
kali kita ketemu lagi.” Kata Nania sambil mengikuti Dimas.Dodol tersenyum
sambil memunguti belanjaannya. Akan ada kesempatan lain kali.
*Love is in the air
Dan lain kali itu
harus terbentur dengan adanya Ujian Akhir Nasional. Dodol harus berkonsentrasi
penuh ke pelajaran agar mendapatkan nilai yang baik. Karena dia ingin
meneruskan kuliah di teknik mesin. Nania boleh jadi tidak ada di pikirannya.
Tetapi kan selalu ada di hati Dodol.
Ujian Akhir pun
lewat sudah. Dodol melaluinya dengan nilai memuaskan. Emak langsung ngadain
selamatan. Anaknya yang dodol bisa masuk ke perguruan tinggi sesuai harapan.
Tapi ada satu yang paling ditunggu Dodol. Yaitu saat bertemu dengan Nania.
Dengan berakhirnya
ujian, maka pertanda akan dimulainya pensi sekolah. Para panitia pensi sibuk
bikin format acara. Tak terkecuali Dodol. Ada yang menarik perhatian Dodol pada
pensi kali ini. Yaitu tema untuk kali ini adalah cinta. Cinta secara universal.
Dari sudut pandang global sebagai sesama manusia. Bagi Dodol ada banyak cinta.
Cinta pada orang tua, pada saudara, pada teman, juga pada kekasih. Yang
terakhir ini adalah yang belum pernah Dodol rasakan seumur hidup. Menjadi
jomblo seumur hidup bukanlah pilihan, tapi karena keadaan.
Cinta pada
pandangan pertama. Kalimat itulah yang dapat menggambarkan keadaan Dodol pada
saat ini. Dodol tidak harus percaya pada kata-kata itu. Tetapi dia harus
percaya pada hatinya. –Bersambung
Episode mendatang
akan ada pensi sekolah. Banyak kejadian seru yang menanti Dodol. Apakah Dodol
akan mendapatkan perhatian Nania lagi? Tunggu aja..
Cerita di atas
hanya fiktif belaka.
Apabila ada
kesamaan nama orang dan tempat hanya kebetulan semata.
Terima kasih atas
perhatiannya.
Sampai ketemu lain kali.
yahhh bersambung,,,,, hewhehe
BalasHapus